Harus Tahu! Ini SOP Penggunaan APAR di Puskesmas yang Benar
BIDAN OKTA – Ketika membicarakan keselamatan di tempat umum seperti puskesmas, alat pemadam api ringan (APAR) adalah salah satu penjaga utama yang tidak boleh kamu abaikan. Tapi, tahukah kamu, memiliki APAR saja tidak cukup jika tidak tahu SOP penggunaan APAR di puskesmas yang benar?
Nah, dalam artikel kali ini, kita akan mengupas tuntas bagaimana standar penggunaan tabung APAR yang benar. Biar kamu lebih siap dan aman, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Mengapa SOP Penggunaan APAR di Puskesmas Itu Penting? Ini Alasannya!
Dalam menjalankan sebuah puskesmas, ada banyak hal yang harus kamu perhatikan, nggak cuma soal pelayanan kesehatan saja, lho! Salah satu yang nggak kalah penting adalah keselamatan dari bahaya kebakaran.
Maka dari itu, penting banget bagi puskesmas punya Standard Operating Procedure (SOP) penggunaan tabung pemadam kebakaran. Tapi, kenapa sih harus ada SOP yang jelas untuk ini? Yuk, simak alasan-alasannya!
1. Antisipasi Resiko Kebakaran Tinggi
Di puskesmas, banyak aktivitas yang bisa meningkatkan risiko kebakaran, misalnya penggunaan alat-alat medis yang memerlukan listrik. Dengan SOP penggunaan APAR di puskesmas, semua orang jadi tahu langkah apa yang harus mereka ambil saat ada indikasi awal kebakaran.
2. Perlindungan Aset dan Nyawa
Prosedur cara menggunakan APAR ini penting banget buat melindungi aset puskesmas, termasuk peralatan medis, serta nyawa para pasien dan tenaga kesehatan. Kalau bisa kamu tangani dengan cepat, api yang kecil nggak akan jadi besar dan menghancurkan lebih banyak.
Peningkatan Respons Darurat
Dengan SOP penggunaan APAR di puskesmas, setiap anggota tim di puskesmas akan terlatih dan tahu harus berbuat apa saat ada kebakaran. Hal ini penting banget untuk meningkatkan kecepatan respons saat ada keadaan darurat, karena semakin cepat api kamu tangani semakin kecil kerusakannya.
3. Kepatuhan pada Regulasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Memiliki SOP yang baik dan terdokumentasi itu juga membantu puskesmas memenuhi standar keselamatan kerja yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini penting untuk menghindarkan dari sanksi hukum atau denda yang mungkin timbul karena kelalaian.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa Standard Operating Procedure (SOP) penggunaan alat pemadam kebakaran di puskesmas itu penting banget. Jadi, nggak hanya fokus ke layanan kesehatan yang prima, tapi juga penting untuk menjaga agar lingkungan puskesmas tetap aman dari kebakaran.
2 SOP Penggunaan APAR di Puskesmas yang Harus Kamu Tahu!
Menggunakan alat pemadam api ringan memang tidak boleh sembarangan, karena memang ada prosedur penggunaan APAR yang berlaku, termasuk di puskesmas. Memang apa saja sih prosedurnya? Simak baik-baik penjelasan berikut!
1. 4 Langkah Penggunaan APAR Metode PASS
- Pull (Tarik): Sama seperti TATS, kamu harus mulai dengan menarik pin pengaman untuk mengaktifkan APAR.
- Aim (Arahkan): Arahkan nozzle ke dasar api. Penting untuk menyasar ke dasar karena itulah sumber nyala api yang harus dipadamkan.
- Squeeze (Tekan): Tekan tuas pada APAR untuk mengeluarkan media pemadam. Lakukan dengan tenang dan pastikan tekanan terjaga secara konsisten.
- Sweep (Sapu): Gerakkan nozzle secara menyapu dari kiri ke kanan, fokus pada dasar api. Gerakan menyapu membantu memastikan bahwa seluruh area api tercover oleh media pemadam.
2. SOP Penggunaan APAR di Puskesmas TATS
- Tarik Pin: Langkah pertama adalah menarik pin pengaman yang ada di handle APAR. Pin ini berfungsi untuk mencegah APAR tidak sengaja beroperasi.
- Arahkan Nozzle: Setelah pin berhasil ditarik, arahkan nozzle APAR ke sumber api. Pastikan kamu berdiri dengan posisi aman, jangan terlalu dekat dengan api.
- Tekan Handle: Tekan handle untuk memulai penyemprotan isi APAR ke arah api. Tahan tekanan ini sampai kamu yakin api mulai padam.
- Sapu Api: Lakukan gerakan menyapu dengan nozel dari satu sisi ke sisi lainnya pada dasar api. Gerakan menyapu ini penting untuk memastikan seluruh bagian api terkena media pemadam.
Dengan menguasai kedua SOP penggunaan APAR di puskesmas ini, kamu akan lebih siap jika terjadi kebakaran. Ingat, keamanan adalah prioritas, jadi selalu pastikan APAR dalam kondisi siap pakai dan mudah kamu jangkau.
Hindari 5 Kesalahan Paling Umum Saat Menggunakan APAR di Puskesmas
Saat menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) di Puskesmas, kamu perlu memastikan bahwa penggunaannya efektif dan aman. Nah, buat kamu yang mungkin belum terlalu familiar, berikut ini beberapa tips untuk menghindari kesalahan yang sering terjadi saat menggunakan APAR. Simak baik-baik ya!
1. Mengabaikan Tanggal Kadaluarsa APAR
APAR juga punya tanggal kadaluarsa lho! Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menggunakan APAR yang sudah kadaluarsa. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu memeriksa tanggal kadaluarsa dan melakukan penggantian atau servis rutin sesuai anjuran.
2. Kurang Pelatihan SOP Penggunaan APAR di Puskesmas
Jangan sampai saat keadaan darurat, kamu baru bingung bagaimana cara menggunakan tabung APAR yang benar dan tepat. Oleh karena itu, penting banget untuk mengadakan pelatihan secara berkala di Puskesmas agar bisa lebih cepat dan tepat dalam bertindak.
3. Tidak Memperhatikan Jenis APAR Sesuai Risiko Kebakaran
Tahu nggak sih, APAR itu ada berbagai jenis dan setiap jenis memiliki kegunaan khusus untuk jenis kebakaran tertentu. Maka dari itu, pastikan puskesmas kamu dilengkapi dengan jenis APAR yang sesuai dengan risiko kebakaran yang mungkin terjadi.
4. Meletakkan APAR di Tempat yang Sulit Dijangkau
Saat kebakaran, setiap detik itu berharga, makanya jangan letakkan APAR di tempat yang sulit dijangkau ya! Pastikan semua orang tahu di mana APAR kamu simpan dan pastikan tempatnya mudah diakses tanpa adanya halangan.
5. Menganggap APAR sebagai Solusi Utama Saat Kebakaran Besar
APAR memang penting, tapi bukan solusi utama untuk kebakaran besar, jika kebakaran di Puskesmas sudah tidak bisa kamu kontrol dengan APAR, mintalah bantuan pemadam kebakaran. Karena, keselamatan personel dan pasien adalah yang paling utama.
Selain mengikuti SOP penggunaan APAR di puskesmas, dengan menghindari kelima kesalahan ini kamu bisa meningkatkan keamanan dari kebakaran. Ingat, pengetahuan dan kesiapsiagaan adalah kunci dalam penanganan kebakaran. Stay safe, ya!
Biar Selalu Siap Kamu Gunakan, Ikuti SOP Pemeliharaan APAR Puskesmas Berikut!
Ketika berbicara soal keselamatan di puskesmas, satu hal yang tak boleh luput dari perhatian adalah pemeliharaan APAR. Yup, kamu tidak mau dong, saat kamu butuhkan, eh… alat pemadam ini malah tidak berfungsi.
Nah, peraturan SOP pemeliharaan APAR di Indonesia itu bisa kamu lihat dalam standar NFPA 10 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/MEN/1980. Sebuah peraturan yang berisi tentang panduan lengkap tentang bagaimana cara memelihara APAR agar selalu dalam kondisi prima.
Jadi ingat-ingat ya selain SOP penggunaan APAR di puskesmas, kamu juga harus patuhi standar inspeksi alat pemadam api ringan yang berlaku. Lalu, langkah-langkah inspeksi alat pemadam api ringan di puskesmas apa saja? Simak baik-baik ulasan berikut!
- Visual Check: Pastikan tabung APAR tidak ada yang penyok atau berkarat dan warna tabung harus terlihat cerah dan label pada tabung masih jelas terbaca.
- Segel: Pastikan tidak rusak, karena segel yang rusak bisa jadi tanda APAR sudah pernah dipakai atau tidak sengaja terlepas.
- Pin Pengaman: Pastikan pin pengaman masih terpasang dengan baik, jia pin lepas bisa jadi tanda tabung sudah tidak aman.
- Periksa Tekanan: Cek pressure gauge yang ada pada APAR dan pastikan jarum penunjuk tekanan berada di area hijau yang menunjukkan tekanan dalam keadaan normal.
- Shake it Off: Guncangkan tabung APAR secara berkala untuk mencegah media di dalam tabung APAR menggumpal.
- Catat dan Dokumentasikan: Buat catatan rutin setiap pemeliharaan kamu lakukan agar kamu terbantu dalam audit dan memastikan tidak ada yang terlewat.
Itulah penjelasan lengkap tentang SOP penggunaan APAR di puskesmas lengkap dengan langkah-langkah inspeksi rutinnya.
Sumber : Pemadam Api