Inilah 5 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Daging
BIDAN OKTA – Hari Raya Iduladha identik dengan berbagi daging kurban. Daging kurban umumnya berasal dari hewan sapi atau kambing. Kedua jenis daging tersebut merupakan sumber protein yang baik untuk perkembangan sel dalam tubuh. Namun, jika daging dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Daging sapi dan kambing memiliki banyak manfaat jika diolah dengan benar dan dikonsumsi secukupnya. Dilansir dari laman Universitas Airlangga, daging merah utamanya memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi. Efeknya jika dikonsumsi berlebihan tidak akan baik untuk tubuh.
1. Menjadi Penyebab Penyakit Diabetes
Menurut dosen Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga, Lailatul Muniroh, mengonsumsi daging merah berlebihan dapat menyebabkan gangguan fungsi metabolik. Hal ini dapat memicu penyakit seperti diabetes tipe II dan resisten insulin. Selain itu, kandungan lemak pada daging merah dapat mengendap di pembuluh darah sehingga dapat menyumbatnya dan dapat memicu penyakit stroke.
2. Merasa Selalu Mengantuk
Dilansir dari The Healthy, kandungan protein yang tinggi dalam daging diproses sangat lama saat dicerna. Berbeda dengan karbohidrat yang lebih cepat terurai dalam tubuh, protein tidak memberi dorongan langsung ke tubuh. Hal tersebut membuat protein memakan waktu lebih lama untuk diurai dan sampai ke otak yang menyebabkan individu menjadi sulit fokus. Kelebihan protein dapat menyebabkan tubuh gampang cepat lelah. Selain itu, daging terbukti meningkatkan oksidasi dalam tubuh yang berakibat pada meningkatnya stress atau tekanan pada individu.
3. Mengalami Sembelit
Dalam daging tidak ada kandungan serat. Serat atau fiber biasanya ditemukan pada sayur dan buah. Jika terlalu banyak makan daging tanpa diimbangi dengan makan sayur dan buah, pencernaan akan lama memproses protein dalam daging. Akibatnya, proses pencernaan tidak lancar dan akhirnya bertumpuk menjadi menyebabkan sembelit.
4. Menimbulkan Kerusakan pada Jantung
Lemak dalam daging mampu meningkatkan peradangan dalam tubuh. Ditambah lagi daging tidak memiliki kandungan antioksidan yang berfungsi melawan peradangan. Tubuh memerlukan antioksidan dalam buah dan sayur untuk membantu melawan radikal bebas. Selain itu, kandungan kolesterol dapat meningkatkan LDL jahat yang menjadi musuh bagi jantung. Sering juga olahan daging disandingkan dengan santan. Kolesterol yang dihasilkan tentu akan berkali lipat jika dikonsumsi akan sangat berbahaya bagi kesehatan jantung.
5. Meningkatkan Risiko Kanker
Dikutip dari laman Verywell Health, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2018 membandingkan konsumsi daging merah dan daging olahan dengan risiko kanker payudara. Hasilnya, orang yang mengonsumsi daging olahan 9 persen lebih berisiko untuk terkena kanker payudara. Bagi mereka yang banyak mengonsumsi daging merah, 6 persen berisiko terkena kanker payudara dengan catatan dikonsumsi dalam kadar yang berlebihan.
Selain faktor daging merah, faktor lain juga mempengaruhi efek buruk jika konsumsi berlebihan. Seperti metode memasak dengan suhu terlalu tinggi. Saat proses memanggang atau menggoreng dengan suhu tinggi dapat menghasilkan lebih banyak jenis bahan kimia penyebab kanker atau biasa disebut karsinogen.
Biasanya olahan hewan kurban seperti sate, krengseng, dendeng, diolah dengan beberapa cara masak yang membuat daging terpapar suhu yang tinggi. Hal tersebut malah mengurangi kandungan nutrisi yang baik, yang kemudian mengundang zat-zat jahat ke dalam makanan.
Konsumsi masakan daging sebenarnya tidak dilarang. Asalkan dengan proses masak yang benar dan tidak berlebihan dalam konsumsinya, daging akan sangat bermanfaat bagi tubuh, bukan malah sebaliknya membawa mudarat yang mengganggu kesehatan.